The Power of Learning Leads to the Power of Sharing and the Power of Sharing Leads to the Power of Empowering!

Friday, April 19, 2013


Pengajaran Menggunakan Media Gambar


                Belajar Bahasa Inggris pada usia yang masih terlalu dini seperti anak-anak dapat memunculkan kesulitan-kesulitan yang sangat sulit dihadapi. Mengajar Bahasa Inggris dengan pola yang konvensional hanya akan menitikberatkan pada ingatan, struktur dan tatanan bahasa yang akan membuat Pelajaran Bahasa Inggris sangat sulit untuk dimengerti terutama oleh anak-anak. Karena itu metode pengajaran bahasa Inggris yang diberikan harus efektif, kreatif dan efesien bagi anak-anak sekolah dasar atau Taman Kanak-Kanak itu sendiri. Sehingga mereka tidak hanya akan mengerti Bahasa Inggris dengan mudah akan tetapi mereka juga bisa menyukainya. Hal ini akan membangun motivasi belajar anak-anak.
               


Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki empat aspek yang harus dikuasai seperti : grammar, kosakata, mengeja, dan pelafalan. Keempat aspek tersebut sangat penting dalam pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris. Salah satu yang paling penting dari keempat aspek tersebut adalah Kosakata (Vocabulary) seperti yang pernah diucapkan Min-Hsun Chiang dalam naskah presentasinya.

“Vocabulary is like your wardrobe - it's the first thing everyone sees and the last thing they'll remember.”
Berdasarkan ucapan tersebut Saya selaku Guru Bahasa Inggris di SDN. Cisaranten Kidul 04 termotivasi untuk mengajarkan anak-anak Bahasa Inggris, walaupun pada kenyataannya akan sangat sulit diterapkan pada mereka karena Bahasa Inggris dilihat dari penulisan, pelafalan dan artinya saja akan berbeda. Namun saya yakin mereka pasti bisa dan bersemangat jika kita sendiri sebagai pengajar bisa membangun motivasi mereka. Belajar kosakata (vocabulary) sangat penting karena jika kita ingin bisa menulis, mendengar, membaca dan berbicara dalam Bahasa Inggris. Menggunakan media gambar ketika di Kelas akan membantu mereka berlatih menggunakan Bahasa Inggris secara tidak langsung. Menggunakan Media gambar lebih efesien dan praktis daripada kata-kata.Selain itu, Media gambar juga bisa menarik perhatian mereka karena seperti yang kita tahu, mereka sangat aktif, imaginatif, dan dapat meniru dengan baik. Terkadang ingatan mereka lebih tajam dibandingkan orang dewasa, karena mereka mendengarkan kata dan melihat gambar/ objek kemudian mereka simpan dalam ingatan di kepala.
             
   Dalam pengajaran Bahasa Inggris ada tiga tahapan yang saya gunakan di dalam kelas yaitu : pre-activity, main-activity, and post-activity.
1)       Pre-activity
Saya memasuki kelas tiga kemudian menanyakan kabar/keadaan mereka hari itu, kemudian saya memberitahukan kepada mereka apa yang akan kita lakukan hari ini. Saya sedikit bercerita / sedikit memberikan semacam prolog tentang tema yang akan saya ajarkan. Misalnya “Miss punya beberapa gambar nih tapi sebelum ibu perlihatkan gambar apa, ibu mau tanya nih… coba Yulisa (menunjuk salah satu anak), apa pekerjaan ayahmu? Dia menjawab Polisi. Kemudian (menunjuk beberapa anak) dan menanyakaan pekerjaan orang tuanya satu persatu. Okay…Miss punya beberapa gambar (memperlihatkan gambar tersebut) ini gambar apa hayoooo? (gambar seorang pria sedang mengendarai mobil taksi)… Sopiir!!! Iya bagus, ada yang tau Bahasa Inggrisnya apa?..... terdiam. Okay repeat after me (ikuti setelah ibu) DRIVER!!... mereka mengulang driver!! Okay good, one more time, DRIVER!! “
(saya membawa kurang lebih 10-15 gambar) disebutkan satu persatu dalam bahasa inggris seperti TEACHER, SINGER, DANCER, DOCTOR, DENTIST,POLICEMAN, CHEF, DRIVER, …etc. Setelah mengulang-ulang gambar dan pelafalannya, saya bertanya gambar yang telah kalian sebutkan kira-kira tentang apa? Pekerjaan Miss!!! Very good it’s about Job/Profession.  Okay, now I would like to show you a picture then you tell me what picture is this? Are you ready? Yess!!! Louder please? Yes, I’m ready!!!! Okay is he a Chef? (gambar koki) Mereka menjawab Yessss!!! Okay good, say it “Yes, he is”…. Siswa mengulang (Yes, he is). Is she a Doctor? (gambar dokter gigi) Mereka menjawab No!!!! Okay great, say it “No, she is not”…. Siswa mengulang (No, she is not). So what picture is it? (saya membantu memancing jawaban yang benar)… Dentist!!! Ow very good, say it “she is a dentist” …. Siswa mengulang (she is a dentist).

2)       Main-activity
Setelah mengulang-ulang kosakata menggunakan Media Gambar, saya membuat permainan dari gambar-gambar tersebut. Groupnya terdiri dari 4 group, masing-masing group terdiri dari satu baris meja ke belakang. Saya menuliskan poin-poin yang akan di dapat group A, B, C dan D. Kemudian saya menuliskan beberapa nama pekerjaan dalam Bahasa Inggris. Gambar saya siapkan di atas kursi/meja yang sudah saya beri pelekat. Saya menyebutkan salah satu nama pekerjaan dalam bahasa inggris. Salah satu perwakilan dari masing-masing group ke depan dan mulai mencari gambar yang sesuai dengan kata tersebut, sementara teman-teman satu groupnya memberi semangat.. AYO..AYO..AYO!!! Ketika salah satu anak mendapatkan gambar yang dimaksud kemudian gambar itu ditempelkan di papan tulis yang sudah ada nama pekerjaan dalam bahasa inggris, jika jawaban benar maka group tersebut mendapatkan nilai (poin 1), sementara group yang lain tidak mendapatkan poin. Begitu seterusnya hingga gambar habis dan saya selaku pembimbing permainannya mengumumkan pemenangnya. Yang memiliki poin terbanyak, group tersebut yang menang… dan group yang paling sedikit mendapatkan poin dihukum menyanyi sambil menari…
Selama permainan berlangsung merek terlihat senang dan bersemangat sekali.

3)       Post- activity
Berhubung pelajaran bahasa inggris yang saya ajarkan merupakan jam terakhir… maka ketika akan pulang saya membuat permainan siapa yang bisa menjawab cepat, maka dia boleh pulang duluan (setelah berdo’a tentunya)
Anak-anak pun masih terlihat antusias dan bersemangat walau masih di jam terakhir. Ketika saya sebutkan nama pekerjaan dalam bahasa Indonesia maka siswa harus menjawab dalam bahasa inggris begitu juga sebaliknya jika saya menyebutkan nama pekerjaan dalam bahasa inggris, siswa harus menjawab dalam bahasa Indonesia.
Bentuk pertanyaannya misalkan “Who is he/she?” …. “What is Tukang Jahit in English?”…. “Is she a nurse?”
Mengapa saya memberikan permainan seperti ini lagi ketika pulang, karena dengan diulang-ulangnya kata berikut gambarnya siswa akan selalu ingat apa yang telah didapat ketika belajar di kelas. Malah terkadang saya membuat seperti ritme menghapal nama-nama pekerjaan berikut menggunakan bahasa tubuh (gesture) sambil mengerakan/memperagakan gerakan-gerakan yang sesuai dengan pekerjaannya.

Kontributor: Siti Melani - SD Cisaranten Kidul 04